Cara Belajar Piano untuk Pemula, Mulai dari Nada Dasar Hingga Teknik Piano

Belajar Piano – Hingga saat ini, rasanya piano menjadi salah satu alat musik yang paling digemari di dunia. Tak heran, jika banyak orang yang mau belajar piano.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, piano juga dapat mengeluarkan berbagai macam suara alat musik lainnya, seperti gitar, biola, seruling, bahkan hingga alat musik perkusi bisa dihasilkan dari alat musik ini.

Jika kamu salah satu orang yang tertarik untuk belajar piano, kamu berada di tempat yang tepat. Yuk, langsung saja kita bahas tentang alat musik yang satu ini.

Sejarah Piano

Belajar Bermain Piano
sumber: pixabay.com

Sebelum kita belajar piano, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai sejarah dari piano itu sendiri.

1. Penamaan dan Penemu Piano

Nama piano ini ternyata diambil dari bahasa Italia, yaitu Pianoforte. Sebelumnya, alat musik ini dijuluki dengan nama gravecembalo col piano e forte yang berarti harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras.

Untuk penemunya sendiri, para ahli sejarah masih memperdebatkan siapa penemu dari alat musik ini. Namun, banyak orang menganggap bahwa penemu dari piano ini adalah Bartolomeo Cristofori, karena beliaulah yang membuat alat musik ini untuk pertama kalinya.

Bartolomeo Cristofori memulia pembuatan awal piano pada tahun 1720-an. Dahulu, suara piano tidak sekeras suara piano saat ini. Hal ini diakibatkan dari tegangan tuts saat itu tidak sekuat tegangan tuts yang sekarang.

Jika kalian penasaran dengan piano generasi pertama tersebut, kini piano tersebut tersimpan di Metropolitan Museum Art di New York.

Sejarah Piano
sumber: metmuseum.org

2. Perjalanan Piano dari Awal hingga Sekarang

Pada awalnya, desain piano ini mirip dengan alat musik harpsichord, dengan dawai yang menjulang. Lalu, mulailah dimodifikasi oleh John Isaac Hawkins yang membuat piano menjadi lebih rendah letaknya menjadi sejajar dengan lantai.

Lalu, muncullah tuntutan agar alat musik menjadi lebih ringan dan tidak mahal, para pengrajin piano di Jerman pun membuat bentuk piano menjadi persegi. Hingga tahun 1860, piano dengan desain persegi mendominasi penggunaan piano di rumah.

Desain Piano Persegi
sumber: en.wikipedia.org

Pada mulanya, piano memiliki rangka dari kayu. Akibat desain tersebut, ketika dibangun gedung-gedung konser yang besar suara dari piano tersebut kurang memadai. Lalu, mulailah dibuat piano dengan kerangka yang terbuat dari besi.

Pada sekitar tahun 1800, Joseph Smith dari Inggris akhirnya menciptakan piano dengan rangka besi secara utuh. Piano ini mampu menahan tegangan senar dengan kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun menjadi lebih keras.

Kemudian, pada sekitar tahun 1820 banyak pengrajin mulai melirik menggunakan potongan besi pada komponen lain di piano. Pada tahun 1822, Erard bersaudara akhirnya mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan fenomenal mengenai cara kerja piano.

Dalam perkembangannya, piano ini sebelumnya memiliki 62 tuts dan 5 oktaf. Selain itu, piano ini dilengkapi dengan pedal yang digerakkan dengan lutut. Namun, muncullah pedal kaki di Inggris yang akhirnya menjadi populer hingga sekarang.

Perubahan yang signifikan mengenai piano ini kembali terjadi pada sekitar tahun 1930-an. Tahun itu, akhirnya hadir piano elektronik atau piano listrik. Nada yang terdengar berasal dari sebuah amplifier dan loudspeaker.

Jenis Piano

Pada dasarnya, piano terbagi menjadi dua kategori. Kedua kategori tersebut adalah piano akustik dan piano elektronik.

Perbedaan kedua kategori tersebut adalah pada sumber suara dari kedua kategori piano ini. Piano akustik menggunakan senar yang dipukul hammer untuk menghasilkan bunyi.

Sedangkan piano elektronik, menggunakan papan elektronik untuk menghasilkan bunyi. Sumber bunyi dari piano jenis ini adalah dari amplifier dan loudspeaker.

1. Piano Akustik

Piano jenis ini terbagi menjadi dua. Perbedaan dari kedua jenis piano ini adalah dalam hal posisi senar dan hammer yang berbeda. Piano jenis akustik ada dua, yakni Piano Grand dan Piano Upright.

a. Grand Piano

Jenis Grand Piano
sumber: chuppspianos.com

Grand Pianoini merupakan piano yang sering kita temui dalam konser-konser musik, dimana ukurannya yang besar menjadi ciri khasnya.

Pada grand piano, senar diposisikan secara horizontal, memanjang dengan tuts-nya. Bunyi yang dihasilkan pada piano grand ini didapat dari pukulan hammer dari atas kebawah dengan mengandalkan gaya tarik bumi.

Ada banyak variasi ukuran untuk piano jenis ini. Namun, umumnya terdapat tiga variasi ukuran yang biasa digunakan, yakni:

  • concert grand piano, yang memiliki ukuran berkisar 2,2 hingga 3 meter.
  • parlor grand piano, yang memiliki ukuran berkisar 1,7 hingga 2,2 meter.
  • baby grand piano, yang memiliki ukuran berkisar antara 1,5 meter.

Semakin besar ukuran dari grand piano ini, semakin keras pula suara yang dapat dihasilkan. Biasanya, concert grand menjadi pilihan utama dalam kegiatan konser ataupun rekaman.

Adapun untuk dua ukuran lainnya, biasanya menjadi opsi untuk penggunaan rumahan atau memang karena ruang yang tidak memadai.

b. Upright

Jenis Upright Piano
sumber: thepianoshopbath.co.uk

Piano Upright ini juga biasa disebut dengan piano vertikal. Piano ini dipandang menjadi piano yang lebih praktis jika dibandingkan dengan piano grand.

Pada piano upright, senar diposisikan secara vertikal. Adapun hammer, diposisikan secara horizontal.

Berbeda dengan piano grandhammer pada piano ini kembali ke semula dengan menggunakan pegas. Sehingga, salah satu perawatan bagi piano tipe ini adalah dengan mengganti pegas.

Karena ukurannya yang cenderung lebih kecil, piano tipe ini lebih populer dalam penggunaan sehari-hari, seperti di rumah, sekolah, gereja, ataupun pada fasilitas publik.

2. Piano Elektronik atau Digital

Jenis Piano Digital
sumber: thewirecutter.com

Piano jenis ini merupakan piano yang lebih modern. Suara piano dihasilkan dari osilator dan filter untuk mensimulasikan suara piano akustik. Kebutuhan utama dalam penggunaan piano tipe ini adalah listrik dan pengeras suara.

Piano ini mulai populer pada tahun 1960-1970. Pada zaman tersebut, piano elektronik dimainkan dalam musik yang bergenre pop, rock, dan jazz.

Seiring berjalannya waktu, piano elektronik pun mengalami perkembangan. Beberapa fitur piano digital yang sangat berbeda dengan masa lalu adalah MIDI Interface, penggunaan headphone dan adanya variasi pilihan suara.

Bagian – Bagian Piano

Sebelum mengarah ke bermain piano, kita pahami dahulu bagian-bagian yang ada pada piano. Hal ini agar kamu paham jika terdapat istilah-istilah yang berhubungan dengan piano.

Berikut bagian-bagian dari piano:

1. Tuts Piano

Bagian Piano, Tuts
sumber: pixabay.com

Dalam piano, tuts terbagi menjadi dua sisi. Tuts yang pertama berwarna putih, dan tuts yang kedua berwarna hitam.

Pada awalnya, piano hanya memiliki tuts berwarna putih saja. Namun, karena kurang praktis dan membingungkan, akhirnya ditambahkanlah warna hitam dalam sebagian tuts.

2. Hammer Piano atau Martil Piano

Bagian Piano, Hammer
sumber: thepiano.sg

Hammer ini berfungsi untuk memukul dawai pada piano, ketika kamu menekan tuts piano pada salah satu nada.

3. Senar Piano atau Dawai Piano

Bagian Piano, Senar
sumber: chuppspianos.com

Senar inilah yang menjadi sumber suara dari sebuah piano. Suara yang dihasilkan tersebut adalah akibat dari senar yang dipukul oleh hammer.

4. Body Piano atau Badan Piano

Bagian Piano, Body
sumber: yamaha.com

Tak hanya jadi pajangan, tubuh dari piano juga sangat penting bagi keutuhan piano.

Ketika suara yang dihasilkan akibat senar dan hammer dihasilkan, suara tersebut akan diteruskan pada ruangan kecil yang menghasilkan resonansi suara.

Resonansi suara tersebutlah, yang nantinya memastikan nada yang dihasilkan.

5. Pedal Piano

Bagian Piano, Pedal
sumber: pixabay.com

Pedal piano umumnya terdapat 2 hingga 3 pedal. Pedal tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ketiga pedal tersebut adalah:

a. Pedal Sustain atau Damper Pedal

Pedal ini biasanya berada di posisi kanan. Jika pedal ditekan, nada yang kita tekan akan bertahan lebih lama dan lebih panjang.

b. Pedal Caleste

Pedal ini biasanya berada di posisi tengah. Jika pedal ditekan, maka suara yang dihasilkan akan diredam. Fungsi utama dari pedal ini adalah untuk melembutkan suara yang dihasilkan.

c. Pedal Una Corda

Terakhir, adalah pedal dengan nama Una Corda, biasanya berada di sisi paling kiri. Fungsi utama dari pedal ini adalah untuk memainkan dinamika dan mengubah warna suara yang dihasilkan.

Belajar Piano untuk Pemula

belajar piano
sumber: pixabay.com

Sekarang, kita mulai ke materi utama kita yakni belajar piano.

Untuk dapat memainkan piano dengan baik, salah satu hal yang penting untuk kamu perhatikan adalah dengan mengenal nada dasar yang ada dalam piano.

Setelah mengetahui nada dasar, nada tersebut akan dikembangkan menjadi akord.

Setelah kalian mengetahui nada dasar dan kunci-kunci dasar, baru mulailah kalian mengetahui teknik dasar yang mesti kalian punya jika ingin mahir dalam bermain piano.

Berikut tahapan yang perlu kamu pahami dalam belajar piano.

1. Nada Dasar atau Not

Belajar Piano, Not
sumber: thewordonit.blogspot.com

Jika kamu menyukai musik, tentu tak asing dengan nada dasar ini. Biasanya, nada dasar ini disimbolkan menjadi angka. Namun, pada kesempatan kali ini, nada tersebut akan penulis tambah dengan simbol huruf, sebagai berikut.

Untuk selanjutnya, penulis akan melanjutkan nada dasar dengan menggunakan simbol huruf.

Nada DasarSimbol AngkaSimbol Huruf
Do1C
Re2D
Mi3E
Fa4F
Sol5G
La6A
Si7B
Do’1′C’

Jika masih bingung tentang lokasi tepatnya, berikut gambar untuk memudahkan kalian dalam memahami nada dasar yang ada pada piano.

2. Akord atau Chord atau Kunci

Belajar Kord Piano
sumber: pixabay.com

Setelah kita mengenal tentang nada dasar atau not, tahap kedua jika kamu tertarik untuk belajar bermain piano adalah memahami tentang akord.

Akord atau chord adalah kumpulan dari tiga not yang bila dimainkan secara bersamaan akan menghasilkan nada yang terdengar harmonis. Biasanya, akord digunakan untuk mengiringi suatu lagu.

Untuk pemula, ada beberapa kunci dasar yang biasa digunakan dalam bermain piano. Jika kalian telah menghapal posisi masing-masing nada dasar, kalian akan mudah untuk mengikuti masing-masing kunci dasar ini.

a. Kunci C

Belajar Piano kunci C
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu untuk menekan tuts C – E – G secara bersamaan.

b. Kunci D

Belajar Piano kunci D
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts D – F# – A secara bersamaan. Jika kalian bingung mengenai lokasi F#, itu terletak diantara not F dan G.

c Kunci Dm

Belajar Piano kunci Dm
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts D – F – A secara bersamaan.

d. Kunci E

Belajar Piano Kunci E
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts E – G# – B secara bersamaan. Jika kalian bingung mengenai lokasi G#, itu terletak diantara not G dan A.

e. Kunci Em

belajar piano kunci Em
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts E – G – B secara bersamaan.

f. Kunci F

belajar piano kunci F
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts F – A – C secara bersamaan.

g. Kunci G

belajar piano kunci G
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts G – B – D secara bersamaan.

h. Kunci A

belajar piano kunci A
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts A – C# – E secara bersamaan. Jika kalian bingung mengenai lokasi C#, itu terletak diantara not C dan D.

i. Kunci Am

belajar piano kunci Am
sumber: tradisionalmusic.co.uk

Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts A – C – E secara bersamaan.

3. Peletakan Jari atau Fingering

Setelah mengetahui mengenai nada dasar dan kunci dasar, kini kita lanjutkan pada teknik fingering, apa itu fingering?

Sederhananya, fingering ini berfungsi untuk melenturkan jari-jari kalian. Sama halnya seperti gitar, bermain piano pun membutuhkan jari yang lentur. Nah, disinilah teknik fingering ini bekerja.

Selain itu, teknik ini juga membantu kamu untuk mengetahui jari mana yang dibutuhkan ketika menekan suatu tuts.

Biasanya, peletakan jari pada tuts ketika menekan sebuah akord yang merupakan kumpulan dari 3 not adalah sebagai berikut.

  • not pertama, menggunakan jari kelingking
  • not kedua, menggunakan jari telunjuk
  • not ketiga, menggunakan ibu jari alias jempol

Hal diatas berlaku ketika menggunakan tangan bagian kiri. Hal ini karena biasanya, ketika bermain piano kita menggunakan kord pada bagian kiri piano tersebut (tangan kiri).

Sedangkan bagian kanan, biasa digunakan untuk melodi dari sebuah iringan lagu.

Jika kalian telah memahami ketiga hal diatas, itu tandanya kalian sudah memulai perjalanan kalian sebagai seorang yang mahir bermain piano.

Jika merasa masih belum hafal secara lengkap dan mahir, praktikkan secara berulang ketiga hal diatas, hingga kalian hafal secara naluri.

Hal ini karena kemahiran dalam bermain piano tergantung seberapa seringnya kamu mempraktikkan apa yang kamu pelajari.

Tips Agar Cepat Mahir Bermain Piano

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan dan perhatikan agar lebih cepat mahir bermain piano. Berikut beberapa tips untuk kalian yang tengah belajar bermain piano.

1. Belajar Memainkan Melodi Terlebih Dahulu

Sebelum memulai dengan belajar akord, gunakan tangan kanan kalian terlebih dahulu untuk memainkan melodi dengan menggunakan not yang sudah dijelaskan diatas.

Jika merasa sudah mahir, coba lakukan dengan menggabungkan antara kord tangan kiri dan melodi pada tangan kanan.

2. Cari Referensi pada Buku atau Internet

Cari referensi baik buku ataupun internet untuk belajar lebih dalam mengenai bermain piano.

Jika kamu telah menguasai kunci-kunci dasar, kamu dapat melanjutkan sendiri dengan menggunakan kunci-kunci yang tingkatannya lebih tinggi.

3. Sering Memainkan Tangga Nada

Dengan memainkan tangga nada secara terus-menerus, nantinya kalian akan terbiasa dengan nada-nada pada masing-masing tuts piano. Hal ini akan memudahkan kalian dalam bermain piano nantinya.

4. Pelajari Lagu yang Mudah

Setelah kamu merasa memahami tentang not dan akord, kamu dapat memulai dengan mencoba memainkan sebuah lagu.

Carilah beberapa lagu baik pada buku ataupun di internet, yang sekiranya mudah untuk dimainkan. Dengan berlatih sebuah lagu, kamu juga secara tidak langsung melatih dalam peletakan jari dengan tepat dan cepat.

5. Latihan secara Rutin

Inilah hal yang paling perlu untuk kalian perhatikan. Belajar piano ataupun belajar alat musik manapun sangat membutuhkan banyak sekali latihan.

Memang, hal ini adalah hal yang sulit. Namun, paksakan untuk tetap berlatih secara rutin. Jangan sampai kalian ingin bisa bermain, tapi malas untuk berlatih.

Kalian dapat menjadwalkan latihan kalian sebanyak 3-4 kali seminggu selama setengah jam tiap latihan. Targetkan apa yang ingin kalian pelajari dan mampu untuk dilakukan setiap minggunya.

Jika masih belum mampu, jangan dahulu untuk melaju ke tahap selanjutnya.

Ingat! Latihan membuat permainan kamu menjadi sempurna.

6. Cari Pianis Idola

Biasanya, ketika kita menyukai salah satu sosok yang ahli, kita cenderung lebih mudah dalam mempelajari sesuatu. Karena itulah, coba terapkan hal tersebut ketika kamu belajar piano.

Cari pianis yang kamu rasa hebat dan luar biasa dalam permainan pianonya. Jadikan dia patokan dan target kamu untuk belajar piano. Idola ini bisa jadi salah satu solusi agar motivasi kamu dalam belajar tetap stabil.

Itulah beberapa bahasan yang dapat penulis berikan terkati belajar piano. Sebelum kalian mulai belajar, penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya kalian pelajari.

Dalam mempelajari piano, atau hal apapun yang kalian suka, tak bisa dipungkiri bahwa latihan adalah salah satu cara jitu untuk cepat mahir dalam hal tersebut. Jangan menyerah di tengah jalan hanya karena kamu merasa itu sulit.

Sekian yang bisa penulis sampaikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui hal-hal menarik lainnya secara lengkap, kalian bisa langsung kunjungi disini.

Leave a Comment